Minggu, 11 September 2011

ANTAREJA - Sebastian (42409145)

ANTAREJA

(Anantaraja, sering disingkat Antareja)
Antareja merupakan tokoh pewayangan yang diciptakan pleh para pujangga dari Jawa. Antareja merupakan putra sulung dari Wrekudara atau Bimasena yang merupakan keluarga Pandawa.
Banyak versi Antareja, contohnya versi Yogyakarta, nama Antasena itu diberikan kepada tokoh adik Antareja yang berbeda ibu selain Gatutkaca. Sedangkan dalam versi Surakarta, Antareja dan Antasena dianggap sebagai orang yang sama, meskipun pada zaman dahulunya dikisahkan Antareja dan Antasena sebagai tokoh yang berbeda.


Asal Usul

Antareja merupakan anak dari Bimasena dan Nagagini, putri dari Hyang Anantaboga (dewa bangsa ular).Bimasena dan Nagagini menikah setelah kebakaran Balai Sigala-Gala untuk membunuh para Pandawa.

Setelah itu, Bimasena meninggalkan Nagagini sewaktu dia mengandung Antareja. Sehingga Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini tanpa sosok ayahnya. Setelah dewasa, Antareja memutuskan untuk mencari ayahnya. Dengan berbekal pusaka Napakawaca dari kakeknya dan cincin Mustikabumi dari ibunya, Antareja pun berangkat ke Kerajaan Amarta.

Dalam perjalannya, Antareja menenukan mayat seorang wanita di dalam sebuah perahu. Dengan Napakawaca, Antareja menghidupkan wanita tersebut, yang tidak lainnya adalah Subadra, istri Arjuna.

Sewaktu itu, Gatutkaca mendadak menyerang Antareja. Sebenarnya Gatutkaca itu diberi tugas untuk mengawasi mayat Subadra untuk menangkap pembunuh Subadra. Namun Subadra dengan sigap melerai mereka berdua dan akhirnya Antareja pun berkenalan dengan Gatutkaca.

Antareja dan Gatutkaca dengan senang hati segera bekerja sama untuk menangkap pembunuh Subadra. Mereka berhasil menemukannya, dan pembunuhnya ternyata adalah Burisawa.
Ini tidak lainnya adalah kisah pertama Antareja dalam pewayangan Jawa yang diberi judul Subadra Larung.


Kesaktian

Antareja memiliki lidah yang sangat sakti, apabila telapak kaki makhluk apapun dijilatnya maka akan mati. Antareja berkulit napakawaca karena merupakan pusaka Hyang Anantaboga. Kulitnya menyebabkan Antareja dapat kebal terhadap senjata.

Selain itu, Antareja pun memiliki cincin Mustikabumi. Kesaktian cincin tersebut adalah menjauhkan dirinya dari kematian selama masih menyentuh tanah. Serta juga menghidupkan kembali orang lainnya.
Kesaktian Antareja lainnya adalah dapat hidup dan berjalan di dalam bumi.



Karakter dan Watak

Karakter fisik Antareja adalah wajahnya tampan, kulitnya bersisik dan berwarna biru, tubuhnya atletis (kekar), ada unsur karakter ular yaitu gigi taring dan lidahnya yang panjang. Selain itu, tangan dan kaki Antareja kuat. Perutnya tebal.
Antareja memiliki  sifat jujur, pendiam, rela berkorban, jorok, penurut, tegas, loyal, berwibawa, sabar, dan sangat berbakti pada orang yang lebih tua, serta sayang kepada orang yang lebih muda, dan sangat percaya kepada Sang Maha Pencipta. Antareja menikah dengan Dewi Ganggi, putri dari Prabu Ganggaprawana, raja ular di Tawingnarmada, dan putranya adalah Arya Danurwenda. Antareja menjadi raja di negara Jangkarbumi dengan gelar Prabu Naganaginda.



Kematian
Antareja meninggal menjelang Bharatayuddha. Kisahnya, Prabu Kresna atas dasar tertentu, berusaha menghentikan jalan hidup Antareja. Sebenarnya Antareja lebih sakti daripada Prabu Kresna. Namun para dewa sepertinya sepakat dengan Prabu Kresna. Maka Prabu Kresna menipu Antareja dengan memerintahkan Antareja untuk menjilat telapak kakinya sendiri sebagai tumbal keluarga pandawa dalam perang Bharatayuddha. Antareja memercayai perintah tersebut dan menurutinya sehingga langsung tewas seketika. Sungguh tragedi yang sangat mengenaskan.


Referensi







Sketsa Pertama



Sketsa Tubuh dan Ekspresi Wajah
 

Sketsa Karakter Siluet


Sketsa Gesture Pose 


Sketsa Aksesoris
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar