Senin, 05 September 2011

ANTAREJA versi Bang, Ike Agustin 42409044

 
ini hasil kerja kerasku selama 30 menit di puskom...hahahah....i hope you like it.
Remember, we're DKVers, make CTRL + N. dont CTRL + C

Data verbal

Sejarah Antareja
Antareja adalah putera Bima/Werkundara, salah satu dari lima satria Pandawa, dengan Dewi Nagagini, putri Hyang Anantaboga dengan Dewi Supreti dari Kahyangan Saptapratala.
Antareja mempunyai 2 (dua) orang saudara lelaki lain ibu, bernama: Raden Gatotkaca, putra Bima dengan Dewi Arimbi, dan Arya Anantasena, putra Bima dengan Dewi Urangayu.
Sejak kecil Antareja tinggal bersama ibu dan kakeknya di Saptapratala (dasar bumi).
Antareja memiliki ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga.
Lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian.
Antareja berkulit napakawaca, sehingga kebal terhadap senjata.
Antareja juga memiliki cincin mustikabumi, pemberian ibunya, yang mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi/tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir.
Kesaktian lain Antareja dapat hidup dan berjalan didalam bumi.
Antareja memiliki sifat dan perwatakan : jujur, pendiam, sangat berbakti pada yang lebih tua dan sayang kepada yang muda, rela berkorban dan besar kepercayaanya kepada Sang Maha Pencipta.
Antareja menikah dengan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa, raja ular/taksaka di Tawingnarmada, dan berputra Arya Danurwenda.
Setelah dewasa Antareja menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda.
Antareja meninggal menjelang perang Bharatayuda atas kemauannya sendiri dengan cara menjilat telapak kakinya sebagai tawur (korban untuk kemenangan) keluarga Pandawa dalam perang Bharatayuda. 

 Kesaktian Antareja
Antareja memiliki Ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga. Lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian. Anatareja berkulit napakawaca, sehingga kebal terhadap senjata. Ia juga memiliki cincin Mustikabumi, pemberian ibunya, yang mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi maupun tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir. Kesaktian lain Anantareja dapat hidup dan berjalan di dalam bumi.

Sifat Antareja
Anantareja memiliki sifat jujur, pendiam, sangat berbakti pada yang lebih tua dan sayang kepada yang muda, rela berkorban dan besar kepercayaanya kepada Sang Maha Pencipta. Ia menikah dengan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa, raja ular di Tawingnarmada, dan berputra Arya Danurwenda.
Setelah dewasa Anantareja menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda. Ia meninggal menjelang perang Bharatayuddha atas perintah Prabu Kresna dengan cara menjilat telapak kakinya sebagai Tumbal (korban untuk kemenangan) keluarga Pandawa dalam perang Bharatayuddha.


ntareja adalah putera Bima/Werkundara, salah satu dari lima satria Pandawa, dengan Dewi Nagagini, putri Hyang Anantaboga dengan Dewi Supreti dari Kahyangan Saptapratala.
Antareja mempunyai 2 (dua) orang saudara lelaki lain ibu, bernama: Raden Gatotkaca, putra Bima dengan Dewi Arimbi, dan Arya Anantasena, putra Bima dengan Dewi Urangayu.
Sejak kecil Antareja tinggal bersama ibu dan kakeknya di Saptapratala (dasar bumi).
Antareja memiliki ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga.
Lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian.
Antareja berkulit napakawaca, sehingga kebal terhadap senjata.
Antareja juga memiliki cincin mustikabumi, pemberian ibunya, yang mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi/tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir.
Kesaktian lain Antareja dapat hidup dan berjalan didalam bumi.
Antareja memiliki sifat dan perwatakan : jujur, pendiam, sangat berbakti pada yang lebih tua dan sayang kepada yang muda, rela berkorban dan besar kepercayaanya kepada Sang Maha Pencipta.
Antareja menikah dengan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa, raja ular/taksaka di Tawingnarmada, dan berputra Arya Danurwenda.
Setelah dewasa Antareja menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda.
Antareja meninggal menjelang perang Bharatayuda atas kemauannya sendiri dengan cara menjilat telapak kakinya sebagai tawur (korban untuk kemenangan) keluarga Pandawa dalam perang Bharatayuda. 


  
Data visual
















































Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Antareja
http://ki-demang.com/gambar_wayang/index.php?option=com_content&view=article&id=712&Itemid=712
http://ki-demang.com/gambar_wayang/index.php?option=com_content&view=article&id=713&Itemid=713
http://ki-demang.com/gambar_wayang/index.php?option=com_content&view=article&id=714&Itemid=714
http://ki-demang.com/gambar_wayang/index.php?option=com_content&view=article&id=715&Itemid=715
http://hndrnt26.deviantart.com/art/PANDAWA-Antareja-160574603
http://om-kumis.deviantart.com/art/Coloured-Antareja-138384712
http://komik-indonesia.blogspot.com/2011/03/menanti-garudayana-3-dan-garudaboi-3.html
http://zankrou.deviantart.com/art/Gatotkaca-Antareja-173150933

Sketsa Tampak Depan
 



 ini baru sementara......(iseng-iseng aja.belum ada pengembangan) masih original belum ada apa-apa. rencananya sih mau ditambah sisik ular, trus ada lalatnya di sekelilingnya. dan bajunya pake kaos plus rompi motif batik. rambutnya tetep kayak gitu, tapi pake topi kayak wayang beneran. pake celana pendek motif batik(kayak celana kolor gitu,hehe). trus pake cincin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar